Hari kedelapan playoff M4 World Championship menjadi akhir dari perjuangan wakil-wakil Indonesia. Setelah mengalahkan ONIC Esports, RRQ Hoshi gagal melangkahi ECHO di final lower bracket untuk mendapatkan satu tempat di grand final.

Pada pertandingan yang digelar di Tennis Indoor Stadium, Senayan, pada Sabtu (14/1/2023), RRQ Hoshi harus mengakui keunggulan ECHO dengan skor 1-3. Performa hebat KarlTzy dkk secara tim dan individual harus diakui menjadi pembeda di pertandingan ini.


Kaja Yawi terlalu on point, ECHO rebut game pertama dari RRQ Hoshi

ECHO Yawi
Sumber: Muhammad Thalhah/ONE Esports

Pada game pertama, ECHO berhasil menguasai jalannya pertandingan sejak early game. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh permainan hebat dari Yawi yang memainkan Kaja.

Beberapa kali Yawi berhasil menculik hero penting milik RRQ menggunakan ultimate Kaja, Divine Judgement, yang sangat on point kepada hero core lawan, terutama Beatrix milik Skylar.

Belum lagi di game ini, ECHO memainkan Kadita dan Yu Zhong dengan battle spell Petrify yang bisa menjatuhkan hero mana pun dengan memadukannya menggunakan kombo skil ketiga Yu Zhong, Furious Dive, dan ultimate Kadita, Rough Waves.

Hal ini sedikit banyak berhasil menyulitkan RRQ dalam mengembangkan permainan, meski Alberttt dkk sempat mampu memberikan perlawanan. Namun hal tersebut tidak cukup untuk membuat mereka meraih kemenangan.

Snowballing yang dilakukan ECHO pun semakin besar dan membuat RRQ tidak bisa lagi berbuat banyak jelang laga memasuki menit ke-16 dengan skor kill 17-6.


Saling counter di draft pick, RRQ Hoshi menangi pertarungan sengit

Mobile legends, MLBB, RRQ Hoshi, TODAK, M4
Kredit: ONE Esports

Pada game kedua, adu strategi yang sangat sengit sudah terjadi di fase draft pick hero. RRQ sengaja melepas Chou untuk dimainkan Yawi dengan menjadikan Diggie dari Vyn sebagai counter-nya.

Namun ternyata Chou dimainkan oleh KarlTzy sebagai jungler dan mereka memilih Hilda di pick terakhir untuk meng-counter Diggie. Hal ini membuat pertarungan menjadi sulit untuk ditebak.

Di early game, ECHO sempat unggul dalam hal net worth, tetapi RRQ tidak membutuhkan waktu lama untuk membalikkan keadaan berkat kemenangan di beberapa team fight dan kepemilikan Lord.

Melalui sebuah tekanan bersama Lord kedua dimenit ke-13, RRQ berhasil memanfaatkan kondisi ECHO yang kehilangan banyak membernya untuk membuat skor menjadi imbang 1-1 dengan skor kill 15-6.



Set up team fight luar biasa, ECHO kembali ungguli RRQ Hoshi

Mobile Legends, MLBB, ECHO, M4
Kredit: ONE Esports

Pada game ketiga, RRQ sebenarnya sempat mendominasi permainan di early dan mid game. Pasalnya mereka berhasil mendapatkan semua Turtle dan beberapa Turret lawan.

Namun, ECHO berhasil menjawab gameplay RRQ tersebut di late game dengan set up team fight perebutan Lord yang luar biasa, dengan menjadikan Karrie milik Bennyqt sebagai “penyapu” bersih lini belakang lawan.

Contoh terbaik dari hal ini terjadi di team fight perebutan Lord kedua di menit ke-14. Bergerak dari belakajgn juungle lawan, mereka berhasil memenangi team fight.

Selain berhasil mendapatkan Lord, Karrie milik Bennyqt berhasil menyapu bersih lini belakang RRQ dengan menjatuhkan Skylar, Clay, dan Vyn untuk memudahkan tim melakukan tekanan ke base lawan dan menyudahi permainan pada menit ke-16 dengan skor kill 18-11 untuk membuat mereka kembali unggul dengan skor 2-1.


Franco Vyn tak jadi jawaban, ECHO ke grand final M4

Mobile Legends, MLBB, ECHO, M4
Kredit: ONE Esports

Pada game keempat, RRQ kembali melepas Chou yang menjadi milik Yawi. Di sisi lain, mereka mendapatkan Franco untuk Vyn yang cukup tekenal permainan Iron Hook-nya.

Sempat dipercaya bakal menjadi pembeda di permainan, tetapi kedua player tersebut bisa dibilang bukan bintang utama timnya. Hal tersebut justru menjadi para midlaner, yaitu Clay dengan Faramis dan Sanji dengan Pharsa-nya.

Permainan tak biasa Sanji bersama Pharsa yang telah ditunjukkan sepanjang M4 benar-benar sukses menyulitkan RRQ dalam mengembangkan permainan dan memenangi team fight. Belum lagi jika melihat flanking dari Lapu-Lapu milik Sanford yang begitu menyiksa lini belakang Skylar cs.

Kematangan dan inisiasi dalam melakukan team fight Yawi cs benar-benar menjadi penentu di permainan ini. Meski RRQ sempat unggul di early game, tetapi memasuki late game, hal tersebut menjadi milik wakil Filipina tersebut.

Hingga akhirnya pada menit ke-18, team fight perebutan Lord ketiga menjadi akhir dari segalanya. Hanya dengan menjatuhkan Gloo milik R7 dan memukul mundur semua player RRQ, meski Lord tidak jadi diambil, hal tersebut sudah cukup untuk memastikan kemenangan dengan skor kill 20-12.

Hasil ini membuat ECHO berhasil melangkah ke grand final M4 untuk menyusul Blacklist International. Selain itu, hasil ini juga memupuskan harapan Indonesia untuk bisa melihat ada satu perwakilan di partai puncak karena laga All Filipino Finals akan tercipta di Tennis Indoor Stadium pada Minggu (15/1/2023).

Mobile Legends, MLBB, ECHO, Blacklist International, M4
Kredit: Youtube/Mobile Legends: Bang Bang

BACA JUGA: Jadwal playoff M4 World Championship, Format, Hasil Pertandingan dan cara menonton