Bagi para pencinta scene MLBB ladies Indonesia, siapa yang tak kenal dengan Najel Mikasa. Ia merupakan salah satu jungler top yang sudah malang melintang di scene MLBB Ladies Tanah Air.

Sejak awal kariernya di scene MLBB pada 2017 alias baru berusia 14 tahun, hingga saat ini Najel Mikasa telah memperkuat banyak tim. Ia juga menjadi salah satu player veteran di scene MLBB ladies dan sudah bermain di WSL Season 1 bersama Siren Moon.

Mobile Legends, Siren Moon, Najel Mikasa
Kredit: WSL

Setelah meninggalkan Siren Moon, pada 2021 Najel Mikasa memilih untuk bergabung dengan Morph Minerva jelang gelaran WSL Season 3. Namun sejak saat itu, player berusia 19 tahun ini telah banyak bergonti-ganti tim, tidak seperti sebelumnya.

Kini dalam waktu yang cukup singkat, Najel Mikasa telah membela tiga tim berbeda. Meski demikian, ada alasan di balik hal itu semua dan bukan disebabkan oleh dirinya yang tak cocok dengan tim sebelumnya.

Najel Mikasa, Morph Akasha

“Mungkin orang-orang melihatnya saya suka pindah-pindah itu karena jarak antara ‘Welcome’ dan ‘Farewell’-nya berdekatan. Tetapi sebenarnya semua itu terjadi karena memang ada alasannya,” kata Najel Mikasa kepada ONE Esports.

“Awal tahun ini saya di Morph, tetapi pada Februari saya dipinjamkan ke EVOS Lynx sampai berakhirnya salah satu turnamen, dan kebetulan saat itu juga kontrak saya bersama Morph juga berakhir pada 13 Maret. Jadi otomatis saya free agent,” tuturnya.



Kendala Najel Mikasa bantu Aura Phoenix di WSL Season 5

Najel Mikasa
Sumber: IG Aura Esports

Kini, Najel Mikasa telah resmi menjadi bagian dari tim Aura Phoenix jelang WSL Season 5. Tim ini menjadi yang ketiga, setidaknya sejak awal 2022.

Keputusannya untuk bergabung dengan Aura Phoenix ini juga bukan tanpa alasan. Ia mengaku sangat nyaman dengan rekan-rekan barunya, karena sebenarnya sudah cukup lama saling mengenal.

Meski demikian, saat ini Najel Mikasa dan Aura Phoenix tampak masih kesulitan untuk menunjukkan taringnya. Setelah memainkan lima pertandingan pertama di WSL Season 5, mereka masih terdampar di peringkat ketujuh klasemen sementara dengan 3 poin, hasil dari satu kemenangan dan empat kekalahan.

Sebagai jungler dan player veteran yang ada di Aura Phoenix saat ini, tentu saja performa Najel Mikasa sejauh ini mendapat soratan dari penggemar, terlebih karena performanya masih belum sesuai ekspektasi.

Vivian dan Mikasa
Vivian dan Mikasa, Sumber: Mikasa

Kepada ONE Esports, Najel pun mengungkapkan apa saja kendala yang saat ini tengah ia dan tim hadapi di WSL Season 5 untuk bisa membantu Aura Phoenix menanjak.

“Mungkin dikarenakan saya harus nge-handle beberapa hal di luar esports dan saat ini saya juga sedang mencocokkan gameplay bersama tank (roamer) serta midlaner baru di sini,” ucap Najel kepada ONE Esports.

Selain itu, Najel Mikasa juga mengaku bahwa dirinya selama ini mengidap gangguan mental. Hal ini juga sedikit banyak telah menghambat dirinya sebagai player profesional.

“Saya juga ada masalah gangguan mental sih. Saya punya trauma masa lalu yang sampai sekarang masih belum bisa dilupakan dan hal ini lumayan berpengaruh kepada performa di scrim dan latihan untuk turnamen,” ujar Najel Mikasa.

“Terkadang kalau mulai kambuh, tangan suka tremor dan basah (terlalu banyak mengeluarkan keringat) yang membuat saya harus minum obat dan lainnya. Bahkan saya sering berpikir tidak layak menjadi player esports karena keterbatasan ini,” tuturnya.

Najel Mikasa
Sumber: ONE Esports

Pengakuan Najel ini tentu sangat mengejutkan, mengingat akan sangat sulit bagi dirinya atau player lain agar bisa tetap eksis di dunia esports sebagai pro player dengan kondisi yang telah ia alami sejak lama ini.

Hal ini juga lah yang membuat Najel akhir-akhir ini sering mengunggah hal-hal berbau kesehatan mental (Mental Health) di Instagram Story-nya. Ia ingin semua orang tidak mengabaikan atau memandang sebelah mata hal ini karena dirinya tahu dan sudah lama merasakan dampak buruknya.

Dengan segala hambatan tersebut, Najel Mikasa mengaku bahwa dirinya dan Aura Phoenix tetap memiliki target besar di WSL Season 5. Kini fokus utama mereka adalah berusaha untuk bisa lolos ke playoff. Setelah itu, mereka mencanangkan untuk bisa masih posisi tiga besar.

BACA JUGA: Jadwal WSL Season 5, klasemen, format, hasil, dan cara menonton