Miya RRQ Lemon benar-benar hadir di MPL ID S9. Pada debutnya musim ini bersama RRQ Hoshi setelah rehat hampir dua musim, sang Alien kembali ke scene kompetitif.

Comeback Lemon pun hadir di momen yang benar-benar panas saat El Clasico jilid 1 MPL ID S9 menghadapi EVOS Legends, Sabtu (6/3). Duel tersebut berjalan sangat panas, terlihat dari tiga game yang dijalankan.

Role RRQ Lemon di MPL ID Season 9, RRQ Lemon, Mobile Legends
Sumber: Instagram/RRQ Lemon

Performa Lemon pun tak buruk. Ia bahkan tampil impresif di game pertama kala memakai Wanwan dan benar-benar membuat EVOS Legends kesulitan saat itu. Sayangnya, pemain bernama asli Muhammad Ikhsan itu kurang gemerlap di game kedua dan ketiga, sehingga Macan Putih pun mengunci kemenangan 2-1.

Miya RRQ Lemon hadir di game ketiga El Clasico

Pada game penentu, cheese pick ciri khas RRQ Hoshi hadir kembali seiring kembalinya Lemon. Terkenal sebagai pemain yang senang memakai hero non-META, pemain asal Aceh itu memilih Miya pada laga penentu.

Hal ini jelas mengagetkan EVOS. Sayangnya, kapasitas Lemon pun tak cukup menggendong RRQ Hoshi dengan Miyanya. Pada game tersebut, EVOS terlihat lebih kuat dalam hal counter inisiasi. Natalia dari Vynnn pun tak bisa sepenuhnya menjaga Lemon.

Miya Lemon, Mobile Legends, Modena Butterfly Miya
Kredit: Uhdpaper.com

Entah berapa kali Miya RRQ Lemon terpick-off. Awalnya banyak yang memaklumi, sampai di mid game ia kerap membuat gerakan sendiri yang menjadi bom bunuh diri.

Paling mencolok jelas war terakhir game ini di area mid. Ketika ada empat hero EVOS Legends berkumpul, Miya Lemon tiba-tiba loncat ke tengah dengan ultimatenya dan langsung mencoba membuat serangan ke seluruh penjuru area.

Ini menjadi awal petaka karena setelah Miya Lemon melakukan inisiasi tersebut dan mati, ketiga rekannya yang lain yang ada di belakangnya dan telat dalam war tersebut pun ikut tersapu bersih.

EVOS Legends pun menang 2-1. Tapi apa sebenarnya maksud inisiasi Lemon pada momen tersebut?



Analisis tujuan Lemon membuka war seorang diri di tengah

Ada beberapa faktor yang membuat Lemon melakukan inisiasi-inisiasi yang mungkin terlihat kurang efektif. Di sini, RRQ Hoshi memiliki komposisi total hero empuk. Hanya Chou R7 yang dibuild full defense, tapi inisiasi Chou benar-benar tergantung momen.

Tak ayal dalam kondisi terdesak, Lemon yang mungkin merasa sudah punya item yang cukup untuk membunuh lawan, mencoba mmenginisiasi lebih dahulu dengan risiko trade kill yang terjadi. Seperti yang di analisis Oura pada akun Youtubenya.

Pada momen akhir tersebut, Lemon mencoba membunuh Yve dari Luminaire. Hal itu sebenarnya berhasil, tapi sang pemain mungkin tak menyangka rekan-rekannya yang lain malah digas oleh EVOS dan rata.

Alasan kedua adalah Lemon, Alberttt, Clayyy, dan R7 mencoba memaksa war demi mengulur waktu agar Natalia milik Vynnn bisa terus melakukan back door di top lane.

Tapi di sini setelah war cepat yang menyapu Lemon dan ketiga rekannya, REKT sadar posisi Natalia dan malah menzoningnya agar tidak bisa kembali, sehingga EVOS malah berhasil end game.

Tak ada yang salah dari inisiasi akhir Lemon. Ia hanya apes karena EVOS benar-benar mengerti kondisi terbaik dalam game tersebut.

BACA JUGA: RRQ Hoshi turunkan Lemon, EVOS Legends tak terkejut dan menangi El Clasico