EXP laner RRQ Hoshi, R7, telah menjadi bagian dari tim selama lebih dari tiga tahun terakhir. Dengan demikian, sedikit banyak pemain berusia 24 tahun itu tahu apa kelebihan dan kekurangan timnya, terutama untuk menjadi yang terbaik di M Series.

RRQ Hoshi tidak pernah absen di sepanjang empat gelaran M Series pertama. Di sisi lain, R7 juga hampir selalu menjadi bagian dari tim, andaikan dirinya dalam kondisi sehat jelang bergulirnya M1 World Championship di Malaysia pada 2019.

Kini setelah M4 berakhir, R7 pun memilih untuk rehat karena terpaksa oleh kondisi tangannya yang telah membuat dirinya bermain sambil menahan rasa sakit dan tremor. Kini ia pun akan fokus untuk menyembuhkan kondisi fisiknya sambil memberikan dukungan kepada timnya.

Mobile Legends, MLBB, R7, RRQ Hoshi
Kredit: Youtube/Team RRQ

Di M4, RRQ sebenarnya sangat difavoritkan untuk menjadi yang terbaik. Selain telah memiliki banyak pengalaman di ajang yang sama dan memiliki para pemain berkualitas di setiap lini, mereka juga tampil sebagai tuan rumah bersama ONIC Esports.

Namun, hal tersebut ternyata masih belum cukup untuk mengantarkan RRQ meraih gelar juara dunia MLBB pertamaya di M4. Hal ini tentu disebabkan oleh beberapa hal yang ada di dalam tim.



R7 buka-bukaan soal kendala terbesar RRQ Hoshi di M Series

Mobile Legends, MLBB, R7, EmpeTalk
Kredit: Youtube/Jonathan Liandi

Mengenai hal ini, R7 pun buka-bukaan mengenai faktor terbesar apa yang menjadi kendala RRQ untuk menjuarai M Series, terutama di M4. Hal ini ia ungkapkan dalam podcast EmpeTalk di channel Youtube Jonathan Liandi.

Menurut pandangan R7, kendala terbesar RRQ di M4 adalah terlalu strick alias lurus, kaku, atau kurang memiliki fleksibilitas dalam bermain. Hal ini yang dirasa berhasil dimanfaatkan oleh tim lawan yang lebih mampu beradaptasi dan berimprovisasi.

Roster baru RRQ Hoshi, Mobile Legends, MLBB, RRQ Hoshi, M4
Kredit: ONE Esports

“Kalau masalah team play, saya melihat kami sudah melakukannya semaksimal mungkin. Tetapi yang saya lihat menjadi kekurangan kami itu adalah terlalu strick dalam melakukan sesuatu. Sedangkan musuh bermodal disiplin, bisa berkomunikasi dengan lancar, dan berimprovisasi,” ucap R7.

“Pastinya gerakan yang terlalu strick seperti itu akan gampang untuk dipatahkan (tim lawan) yang bisa berimprovisasi dan berkomunikasi dengan lancar. Itu sih yang menurut saya kenapa kami gagal terus (di M Series),” tuturnya.

Namun, pemain bernama lengkap Rivaldi Fatah itu juga mengakui bahwa tim dengan permainan yang strick atau textbook itu juga memiliki sisi positif karena dapat meningkatkan kedisiplinan para pemain dalam menjalankannya. Selain itu tim pelatih juga memperbolehkan para pemain untuk melakukan improvisasi di dalamnya.

Akan tetapi, R7 menilai bahwa improvisasi yang dilakukan para pemain RRQ Hoshi bisa dibilang tidak banyak. Ia merasa, paling hanya satu kali hal tersebut bisa terjadi di sepanjang permainan.

Hal tersebut tentu harus menjadi fokus utama dan pekerjaan rumah bagi tim pelatih dan pemain RRQ dalam waktu dekat, terlebih mereka akan segera tampil di MPL ID S11 pada pertengahan Februari 2023. Memang tak akan mudah, tetapi bukan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan.

Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA: Geek Slate hadir di MPL ID S11! Hasil kolaborasi Slate dan Geek Fam