Wakil-wakil Indonesia sudah harus berguguran di awal MPLI 2023. Sebagai tuan rumah dan salah satu negara kiblat scene kompetitif MLBB di dunia, mereka seakan tidak dapat bersaing seperti biasanya.

Dari enam tim yang diundang ke MPLI 2023, hanya Rebellion Zion yang dapat melangkah ke babak playoff. AudyTzy dkk pun sudah harus tersingkir di ronde pertama lower bracket setelah harus mengakui keunggulan Blacklist International yang tidak datang dengan kekuatan terbaiknya.

Hal ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa ada banyak hal yang bisa menjadi pelajaran bagi tim-tim Indonesia yang harus diperbaiki untuk menghadapi turnamen-turnamen berikutnya. Setidaknya, ada beberapa hal yang bisa diperbaiki dari apa yang terjadi di MPLI 2023.

Berikut beberapa hal yang harus diperbaiki menurut redaksi ONE Esports dari perjalanan tim-tim Indonesia di MPLI 2023.

BERITA TERKAIT
Blacklist semakin menikmati MPLI 2023, BON CHAN: Masa depan kami cerah
Sempat senasib, AP BREN Pheww ungkap cara EVOS Legends bangkit
ECHO lebih baik dengan Jaypee atau Yawi? Ini kata KarlTzy

Pelajaran yang bisa diambil dari MPLI 2023

MPLI 2023
Kredit: ONE Esports

Tampil dengan kekuatan terbaik

Dalam beberapa match yang dimainkan di MPLI 2023, sering kali tim-tim Indonesia tidak tampil dengan kekuatan terbaik. Padahal hanya RRQ yang memang menyertakan roster campuran dari tim MPL dan MDL.

Sementara tim-tim lainnya datang dengan membawa sebagian besar tim MPL mereka, tetapi sering kali tidk menghadirkan line-up terbaik dari roster yang ada. Hal ini juga dipercaya menjadi salah satu penyebabnya.

Hal ini sebenarnya dilakukan juga oleh beberapa tim di luar Indonesia lainnya seperti Blacklist International dan Team Flash sebagai tim yang cukup banyak tidak menyertakan pemain utamanya. Alhasil, Blacklist pun sempat kesulitan yang membuat merek aharus tampil di lower bracket playoff dan Team Flash yang tak mampu meraih satu pun kemenangan di MPLI 2023.

Mobile Legends, MLBB, RSG Light, RSG PH
Kredit: ONE Esports

Hal ini juga sempat diakui oleh roamer RSG PH, Light. Dirinya melihat bahwa salah satu penyebab kegagalan wakil Indonesia di MPLI 2023 ini disebabkan karena tidak tampil dengan kekuatan terbaik dari roster yang ada.

“Seperti yang dilihat dari line-up, mereka tidak tampil dengan kekuatan terbaiknya. Jadi saya bisa mengerti (kenapa mereka kesulitan). Selain itu, ada juga tim yang tidak ikut bertanding karena akan berkompetisi di M5,” kata Light kepada ONE Esports.

Jadi, keseriusan dan kesiapan merupakan hal yang sangat penting untuk ditunjukkan semua tim jika memang ingin menjadi yang terbaik. Sejauh ini, tim yang paling serius seperti AP Bren dan ECHO berhasil lolos ke final upper bracket.


Tingkatkan makro play, terutama ketika unggul

Selain line-up terbaik dari roster yang ada, tampaknya tim Indonesia masih cukup tertinggal dalam hal macro play. Hal ini sudah lama menjadi keunggulan utama tim-tim Filipina yang kembali diperlihatkan di MPLI 2023.

Hal ini diakui oleh pelatih Blacklist International, BON CHAN. Dirinya menilai bahwa tim-tim Indonesia masih belum bisa membedakan, kapan harus mendapatkan kill atau objektif.

BON CHAN, Blacklist International, MPLI 2023
Kredit: Dhonazan Syahputra/ONE Esports

“Tim Indonesia harus meningkatkan kemampuan makronya, seperti menentukan kapan harus mencari kill dan kapan harus menghancurkan turret. Yang saya lihat di MPL ID, jumlah kill mereka selalu menembus dua digit. Sedangkan di MPL PH, hal itu jarang sekali terjadi,” ucap BON CHAN kepada ONE Esports.

Selain itu, ada hal lain yang juga ditangkap oleh BON CHAN dari permainan tim-tim Indonesia di MPLI 2023, terutama ketika sedang dalam keadaan unggul.

“Sebagai analogi, di pertandingan bola basket saat tim sedang unggul jauh, terkadang mereka hanya mencoba memperbesar keunggulan melalui tembakan 3-point. Seiring berjalannya waktu, mereka tidak sadar tim lawan sudah mengejar,” kata BON CHAN.

“Dalam hal Mobile Legends, tim yang unggul seharusnya tidak mencari kill, tetapi fokus pada objektif dan mempertahankan keungulan tersebut,” tuturnya.


Lebih siap untuk menghadapi pertandingan BO1

Dari beberapa turnamen sebelumnya yang menghadirkan pertandingan BO1, wakil Indonesia sering kali mengalami kesulitan. Salah satu yang paling membekas di hati komunitas MLBB Tanah Air mengenai hal ini adalah kegagalan ONIC Esports lolos ke playoff MSC 2022.

Pasalnya, pertandingan BO1 dan BO3 atau lebih adalah sesuatu yang sangat berbeda. Hal ini juga diakui secara langsung oleh goldlaner ECHO, Bennyqt, yang menjabarkan tentang perbedaan tersebut.

Minsitthar goldlane, MPL PH S11, Mobile Legends, MLBB, M4
Dhonazan Syahputra/ONE Esports

“Pertandingan BO1 adalah pertarungan di mana kami harus menggunakan hero nyaman kami. Sedangkan dalam pertandingan BO3 dan seterusnya, petarung akan lebih fokus pada bagaimana caranya menyesuaikan diri untuk memutar balik pertandingan,” kata Bennyqt kepada ONE Esports.

Mungkin, pertandingan BO1 masih terbilang asing baru pro player Indonesia. Hal ini membuat mereka harus bisa lebih membiasakan diri lagi agar tetap dapat bersaing, jika suatu saat nanti kembali dipertemukan dengan pertandingan BO1.

Ikuti akun resmi ONE Esports di FacebookInstagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA: Jadwal playoff MPLI 2023, format, hasil dan cara menonton