EVOS Tazz mengungkapkan hal apa saja yang harus diperhatikan dan wajib dijaga bagi para pemain publik yang ingin jadi pro player MLBB. Sang jungler dan midlaner Harimau Putih itu pun menuturkan hal ini dengan cukup detail.

Menjadi pro player MLBB merupakan dambaan banyak pemain publik. Selain scene game MOBA mobile tersebut sangat besar dan ramai di Indonesia, ada banyak hal yang bisa didapat jika berhasil masuk ke salah satu tim besar di Tanah Air, seperti pendapatan dan popularitas.

Tentu saja untuk bisa jadi pro player MLBB, kalian harus memiliki kemampuan tinggi dalam bermain. Selain itu, akun kalian juga harus memiliki track record yang gemilang untuk menarik perhatian tim esports.

Mobile Legends, jadi pro player MLBB, EVOS Tazz
Dhonazan Syahputra/ONE Esports

Namun menurut EVOS Tazz, hal tersebut bukanlah segalanya untuk bisa diterima masuk tim esports. Ada banyak hal lain yang juga akan diperhatikan selain win rate dan KDA untuk menentukan bahwa kalian layak atau tidak untuk dicoba (trial).

“Win rate, damage taken, sama damage dealt itu penting banget. Jadi itu (menunjukkan) kamu maksimal atau tidak mainkan heronya,” ucap EVOS Tazz kepada Jonathan Liandi di EMPETALK.

“Ibaratnya main YSS (Yi Sun-shin). Damage per menitnya hanya 2000 dan damage taken-nya lebih besar, artinya posisi (bermain) kamu ampas (jelek) kan. Nah, hal-hal seperti itu yang dilihat.”

“Kalau win rate bagus, tetapi damage dealt dan damage taken-nya jelek, ya sama saja,” tuturnya.

Hal-hal tersebut memang sangat masuk akal untuk diperhatikan tim esports dalam merekrut atau memberi kesempatan trial kepada setiap pemain. Jika yang diperhatikan hanya win rate, bukan tidak mungkin hal tersebut bisa didapat karena selama ini digendong oleh orang lain.

BERITA PILIHAN REDAKSI
5 hero mudah digunakan untuk menapaki rank Mythic
Eksklusif: Ducky bicara kunci sukses AP BREN, bukan soal gameplay!
EKSKLUSIF: Xorn bocorkan cara main Chou terbaik

EVOS Tazz sebut attitude juga harus dijaga untuk jadi pro player MLBB

Hijumee, Tazz. EVOS Hijumee, EVOS Tazz, EVOS Legends, MPL ID S11, MLBB, Mobile Legends
Kredit: Dhonazan Syahputra/ONE Esports

Selain kemampuan tinggi dalam bermain dan pemahaman game yang baik, EVOS Tazz juga menggarisbawahi perihal attitude atau sikap seorang pemain yang ingin jadi pro player MLBB. Meski terbilang jago, bukan tidak mungkin faktor ini akan menjadi penghalang terbesar untuk masuk pro scene.

Hal ini diakui Tazz sebagai salah satu penyebab utama lambatnya regenerasi pemain di Indonesia. Padahal kalau mau dihitung soal jumlah pemain dan seberapa besar kualitasnya, Indonesia bisa jauh lebih unggul ketimbang pesaing utama, Filipina.

Mobile Legends_Turnamen Komunitas MPL Indonesia
Kredit: Moonton

Tazz menyebut bahwa sikap toxic yang ditunjukkan seorang player publik di Rank bisa menjadi bumerang bagi mereka, terutama para pemain rank tinggi yang ingin jadi pro player MLBB.

“Kalau menurut saya dari sumber dayanya sih. Karena yang saya rasakan ketika nge-rank, (player) publiknya itu banyak bacot, banyak gaya. Padahal belum (jadi) apa-apa,” kata Tazz.

“Hal itu yang bikin susah sebenarnya karena pro player itu rata-rata ingat namanya kan, dan (mereka) masuknya (ke pro scene) pasti susah.”

“Saya kasih tahu aja ya, kalau kalian bacot (di in-game) itu pasti tidak akan masuk ke tim. Banyak gaya, tengil pas ketemu di rank, dan ketika mereka diterima trial dan saya tidak bilang ke coach, kalian akan kena sikat ketika trial offline. Mental mereka pasti kena dan sudah pasti akan terbantai. Sudah banyak player yang kena kasus seperti itu,” tuturnya.

Attitude buruk tersebut dinilai Tazz tidak akan membuat calon pro player tersebut bisa berkembang dan menjadi sasaran utama oleh para pemain yang sudah ada di dalam tim. Pasalnya mereka tidak akan mau apalagi nyaman bermain dengan player toxic.

Ikuti akun resmi ONE Esports di FacebookInstagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA : LIVE: Bursa transfer pemain MLBB