GPX Basreng baru saja menelan kekalahan perdananya di WSL Season 4. Setelah tampil sempurna di tiga laga pertama, Belletron Era menghentikan dominasi mereka.

Belletron sebagai juara bertahan memang selalu menjadi batu sandungan bagi GPX Basreng sejak berdiri.

Beberapa kali lolos ke grand final turnamen sebelumnya, GPX selalu kalah dari Belletron Era. Tak ubahnya di regular season WSL Season 4.

Funi Dkk sebenarnya mampu memaksa Belle memainkan tiga game. Mereka menang di game kedua setelah tunduk pada game pembuka. Tapi di game penentu, dominasi Belle terlalu mencolok. GPX Basreng dibuat tak berkutik.

META unik dimunculkan GPX Basreng pada game pertama

Sebuah inovasi diperlihatkan GPX Basreng pada game pertama. Mereka memakai dua tank keras yakni Hylos yang dijadikan jungler dan Minotaur sebagai roamer.

Hal ini cukup mengejutkan. Karena damage dealer utama mereka hanya Popol dan Kupa serta Pharsa. Sayangnya strategi ini tak berjalan mulus.

Hylos dan Minotaur yang notabene bisa membadani tim tiap war, malah gagal melakukan set-up war yang baik. Hal ini dikarenakan Belle pintar untuk bermain split dan jarang sekali membuat war 4 atau 5, sesuatu yang akan sangat merugikan mereka.



Earl pastikan itu adalah strategi efektif GPX Basreng

Banyak orang menganggap apa yang dilakukan GPX adalah troll atau percobaan strategi semata. Tapi pada Instagram Story-nya, mantan pemain EVOS LYNX itu meyakini bahwa itu adalah strategi efektif di scrim.

“META Mino Dkk itu OP guys. Kami pede dan itu tidak misdraft. Next next ok. Nt nt makasih yang sudah dukung dan maaf belum memuaskan,” ungkap Earl.

GPX Basreng, Earl IG Story
Sumber: IG Story

Pada unggahan tersebut Earl juga memperlihatkan winrate Minotaurnya yang nyaris 80 persen dari 500-an laga.

BACA JUGA: Belletron Era hentikan rekor sempurna GPX Basreng di WSL Season 4