EVOS Saykots dapat dikatakan menjadi salah satu most improved player di luar dari scene MPL ID S10 namun berdasarkan turnamen IESF WEC 2022.

Performanya sebagai EXP Laner timnas MLBB Indonesia dan EVOS Legends akhirnya mendapat reaksi dan pengakuan positif dari seluruh penggemar MLBB di Indonesia.

The Rising Star yang pernah memperkuat MORPH Team dan EVOS Icon tersebut kini membubung tinggi namun ada cerita menarik di balik perjalanan kariernya.

Sebagai salah satu pemain yang baru menapaki scene tertinggi MLBB di Indonesia, awal perjalanannya di EVOS Legends tidaklah mudah, penuh tekanan.



Ia sempat merasa sang pelatih tidak menyukainya hingga kerap dibandingkan dengan para EXP Laner yang sudah punya nama. Zeys mengakui ada beberapa cerita menarik di balik perjalanan EVOS Saykots sebelum ia setenar sekarang.


Zeys ceritakan perjalanan EVOS Saykots: Tekanan saat trial, pulang kampung hingga dianggap gabungan Antimage x R7

Item terbaik Yu Zhong

Melalui kanal YouTube miliknya, Zeys mengungkapkan cerita unik mengenai perjalanan EVOS Saykots dari awal ketika ia trial masuk EVOS Esports.

Sebagai salah satu pemain dengan potensi yang besar, Zeys menilai jika Saykots memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan Pendragon bahkan Dlar.

“Sebenarnya jika saya nilai Saykots ya, menurut saya potensi dia lebih besar dari Pendragon, lebih besar dari Dlar juga. Saat itu saya lihat dia main, gameplay, mekanik, tapi menurut saya kekurangan dia ada di pengalaman dan juga mentalitas,” ucap Zeys.

Kredit: Zeys

Lanjut, ia pun sempat mengalami hubungan yang cukup rumit dengan Saykots di masa-masa trial hingga tak jarang Saykots mengira dirinya tidak disukai oleh Zeys.

“Saya melihat dia seolah bilang ke temannya ‘kok kayanya Zeys tidak suka sama saya’, bahkan dia bilang ‘kayanya saya balik ke Kalimantan aja deh’,” sambungnya.

Namun faktanya tidak demikian, Zeys tidak pernah membenci Saykots malah ia yakin jika sang EXP Laner memiliki potensi yang besar dan butuh waktu untuk bersinar.

Banyak orang lalu mengenal EVOS Saykots yang kerap dijuluki ‘perpaduan Antimage dan R7’. Menurut Zeys, hal tersebut membebani sang pemain.

Ia menganggap sebaiknya hal tersebut tidak terlalu dilebih-lebihkan mengingat Saykots yang memiliki kekurangan dalam hal mentalitas.

Kredit: EVOS Saykots

“Sumpah, karena Max buat ‘judul-judul’ seperti itu Saykots sempat kena mental. ‘Kenapa ya orang bahas saya mulu, bilang Antimage x R7 digabungin gitu, aduh pressure-nya gede,” pungkasnya.

Walau sempat mengalami perjalanan yang kurang mulus, Zeys tetap percaya jika Saykots bisa tampil lebih baik kedepannya bersama EVOS Legends.

Semoga kemenangan IESF WEC 2022 bisa menjadi motivasi kuat bagi ‘bang Naga’ untuk bisa menjadi jawara MPL ID S11 bersama tim Macan Putih.

BACA JUGA : Jadwal M4 World Championship, Format, Hasil Pertandingan dan cara menonton