ECHO tampil menggila di laga pertama M4 World Championship. Menghadapi tim tuan rumah, RRQ Hoshi dengan dukungan penuh dari Kingdom yang memenuhi venue, KarlTzy Dkk berhasil memenangi laga.

Tampil tanpa Yawi, ECHO memperlihatkan kualitas mereka. Dua wonderkid atau duo ‘bocil’ yang dimiliki, Sanji dan Sanford, benar-benar tampil luar biasa secara mikro dan makro.

Mobile Legends, MLBB, ECHO PH, M4
Kredit: ONE Esports

Khusus untuk Sanford, dia benar-benar menjadi jenderal di tubuh kecilnya. Memakai Yu Zhong, cara laning, back-up, dan inisiasi warnya begitu luar biasa.

Pemain 16 tahun itu berhasil membuat R7 yang merupakan salah satu offlaner terbaik Indonesia, kelabakan dalam laning dan tak bergerak sama sekali.

EVOS REKT

Benedetta R7 gagal snowballing dan berujung lemah pada war yang dibuat. Padahal tujuan memakai Benedetta adalah back-step dan membuat war semakin kuat lewat Alecto Final Blow-nya.



REKT kagum dengan performa ECHO Sanford

Sanford memperlihatkan bahwa bisa melawan R7, bahkan beberapa kali memenangi duel satu lawan satu. Cara inisiasinya juga luar biasa untuk menjaga rekan-rekannya yang punya HP tipis.

Mengakhiri game dengan KDA 2-2-11, Sanford pantas disebut sebagai salah satu MVP pada laga tersebut. REKT yang restream match ini juga terkejut dengan permainan ECHO, terutama Sanford.

“Sanford pintar, Benedettanya tak dikasih cut. Pintar ni bocil. Bened tak dikasih gerak sama sekali. Dia jago, serius saya. Sanford jago banget guys. Benedettanya benar-benar dipegangin. R7 dibuat tak main di game ini,” katanya.

“Saya lihat roster ECHO ini seperti ONIC season 3 bocil semua. Mungkin sebagian besar di bawah 20 tahun semua, kecil-kecil cabe rawit,” tutup dia.

BACA JUGA: Dominasi tiada henti ECHO PH berbuah kekalahan perdana RRQ Hoshi