Eks player EVOS Legends yang kini menjadi CEO GPX, Eko Julianto alias Oura, memberikan pandangannya mengenai kekuatan Blacklist International di M4 World Championship mendatang setelah mendapatkan hasil yang kurang memuaskan di dua turnamen terakhir yang diikuti oleh wakil Filipina itu.

Sebagai juara bertahan M3, sangat wajar jika saat ini Blacklist International sangat difavoritkan untuk menjadi yang terbaik di M4. Terlebih, mereka lolos ke kejuaraan dunia MLBB keempat yang akan digelar di Jakarta pada 1-15 Januari 2023 ini juga dengan cara yang begitu meyakinkan.

Bagaimana tidak? Kembalinya Wise dan OhMyV33nus ke dalam tim setelah rehat selama semusim telah sukses mengembalikan keperkasaan tim setelah meredup pada Season 9. Mereka berhasil menjadi juara musim reguler dan tampil tak terkalahkan di playoff MPL PH S10, hingga dinobatkan sebagai juara.

Mobile Legends, Blacklist International, Juara MPL PH S10
Kredit: Blacklist International

Namun dalam dua turnamen terakhir, yaitu ONE Esports MPL Invitational 2022 dan IESF WEC 2022, para pemain Blacklist menunjukkan tren menurun. Di MPLI mereka langsung tumbang di pertandingan pertama dari Geek Fam ID, sementara di IESF WEC 2022, OhMyV33nus dkk menjadi runner-up setelah tak pernah bisa merebut satu pun game atas timnas MLBB Indonesia.

Melihat hasil di dua turnamen tersebut menunjukkan bahwa sang juara M3 itu tidaklah semengerikan tahun lalu. Namun ada juga yang percaya bahwa mereka menyimpan strategi untuk mereka gunakan dan maksimalkan di M4 nanti.



Oura tak percaya Blacklist melepas MPLI dan IESF demi M4

Oura
Sumber: ONE Esports

Mengenai hal ini, ONE Esports mencoba mencari tahu pandangan yang dimiliki dari para pemerhati scene kompetitif MLBB seperti Oura. Meski sudah tidak menjadi pro player, tetapi sedikit-banyak dirinya sangat kredibel untuk menilai hal tersebut.

Menurut Oura, kekalahan yang didapat, terutama di IESF WEC 2022 saat mereka menjadi bagian dari timnas MLBB Filipina, bukan disebabkan karena telah menyimpan strategi.

Selain itu, tidak ada juga perbedaan perlakuan atau keuntungan signifikan lainnya yang dirasakan oleh tim tertentu, kecuali timnas MLBB Indonesia sebagai tuan rumah.

Mobile Legends, timnas MLBB Indonesia vs Filipina, IESF WEC 2022_2
Kredit: Youtube/Garudaku ESI

“Tidak ada. Kalah tetaplah kalah, menang tetaplah menang! Kecuali jika ada kecurangan, baru kita bisa mempertimbangkan hasilnya. Kalau ini, mereka memang benar-benar kalah,” ucap Oura secara eksklusif kepada ONE Esports.

“Mereka bermain di tempat yang sama. Dari draft-pick juga kita semua bisa melihatnya. Tidak ada player mereka yang cedera juga kan dan pemain yang diturunkan juga tetap sama (roster inti Blacklist). Jadi mereka memang benar-benar kalah,” tuturnya.

Salah satu kendala yang sering kali diucapkan player timnas MLBB Filipina selama mengikuti IESF WEC 2022 adalah tidak terbiasa dengan device yang digunakan untuk bertanding serta jaringan internet yang membuat mereka kesulitan untuk berlatih. Namun, hal ini tentu tidak hanya dirasakan oleh mereka, tetapi oleh semua tim yang bertanding.

BACA JUGA: Roamer ECHO penasaran ingin “duel” dengan Kiboy di M4