Beberapa cabang esports dalam kompetisi SEA Games 2023 Kamboja telah dipublikasikan beberapa hari yang lalu. Ada beberapa perubahan dari tahun sebelumnya.

Digelar di Kamboja, cabang esports pada SEA Games 2023 akan mempertandingkan 9 nomor yang terdiri atas kategori PC Games (computer) dan Mobile (Handphone). Untuk console (PES, eFootball) ditiadakan berbeda dengan SEA Games 2022, Vietnam.

Untuk kategori PC Games akan mempertandingkan game AK2 Online (FPS), VALORANT (FPS), dan juga Cross Fire (FPS). AK2 Online merupakan nomor yang sempat dipertandingkan pada SEA Games 2019, Filipina dan Cross Fire tidak ada perubahan sama sekali.

VALORANT sebagai nomor baru menggantikan League of Legends: Wild Rift (Women) yang tahun lalu dipertandingkan di SEA Games 2022, Vietnam.



Untuk kategori Mobile Games akan mempertandingkan game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), PUBG Mobile (solo dan team), dan League of Legends: Wild Rift. Menariknya dari cabang Mobile Games, tidak mempertandingkan Free Fire seperti tahun lalu.

Hal itu kemudian mendapatkan sorotan dari beberapa pelatih ternama di Indonesia seperti EVOS Manay, dan Bang Fayad yang merupakan pelatih Timnas.

Bagaimana respon Bang Fayad terhadap kabar mengejutkan ini? Apakah benar Free Fire tidak masuk ke dalam SEA Games 2023 Kamboja?


Bang Fayad ungkap dua faktor mengapa Free Fire tak masuk ke dalam SEA Games 2023 Kamboja

AURA Esports, Bang Fayad, Free Fire
Kredit; Bang Fayad

Meneruskan pembahasan di atas, tepatnya pada Selasa (3/1) EVOS Manay meneruskan sebuah postingan yang dibagikan Richard Permana di Instagram.

Richard membagikan daftar finalisasi nomor pertandingan esports yang akan dipertandingkan dalam SEA Games 2023 Kamboja. Kemudian, Manay membagikan ulang postingan tersebut dan meminta respon dari Bang Fayad selaku mantan pelatih Timnas.

Fayad yang menerima pesan tersebut kemudian menjelaskan, jika Free Fire tidak termasuk ke dalam SEA Games 2023 Kamboja atas dua faktor.

“Yang bisa saya jelaskan ada dua faktor, pertama bisa jadi keputusan tuan rumah penyelenggara. Kedua, keputusan dari pihak publisher (Garena),” tulis Fayad singkat.

ONE Esports menghubungi Bang Fayad untuk mendapatkan penjelasan lebih rinci. Menurut Fayad, faktor permintaan tuan rumah merupakan hak khusus.

SEA Games 2023 Kamboja

“Dari negara/tuan rumah penyelenggara pasti menjadi faktor utama. Mereka berhak menentukan cabang apa yang bisa dipertandingkan. Jika mereka merasa Free Fire tidak bisa memberikan mereka medali atau prestasi ya kenapa dibuka? Kan begitu,” ucap Fayad eksklusif.

Terkait faktor publisher, ia memilih untuk tidak memberikan asumsi apapun mengingat akan ada faktor lainnya yang tidak bisa dijelaskan.

Walau faktanya saat ini Free Fire tidak termasuk ke dalam daftar cabang esports SEA Games 2023 di Kamboja, Bang Fayad masih berharap akan ada perubahan.

“Untuk cabang saya kira masih akan ada perubahan mungkin seiring dengan ketentuan mengenai atlet yang akan bertanding nantinya. Saya pribadi masih berharap jika Free Fire tetap menjadi cabang yang dipertandingkan di SEA Games 2023 Kamboja,” pungkasnya.

Memang, Kamboja bukanlah negara dengan pertumbuhan scene Free Fire berbeda dengan negara lain yang berdekatan seperti Vietnam hingga Thailand.

Richard Permana bersama dengan Bang Fayad, Ady Gustiawan dan Ahmad Fadly M. dari tim Free Fire SEA Games 2021 | Kredit: Richard Permana (Instagram)

Alasan yang disebutkan oleh Bang Fayad pun kemungkinan besar menjadi pengaruh mengapa cabang Free Fire ditiadakan untuk SEA Games 2023 mendatang.

Pada gelaran SEA Games 2022 Vietnam yang lalu, Timnas Free Fire Indonesia meraih hasil sempurna dengan medali emas dan perak secara bersamaan. Well, walaupun harus dihapuskan semoga Timnas Indonesia bisa meraih emas dari cabang lainnya.

BACA JUGA : FFML Season 7 segera dimulai dengan format baru!