EVOS Esports lepas Zaack dari tim Immortal ke ONIC Olympus beberapa waktu yang lalu ternyata masih meninggalkan kesan di hati sang analis, Ahmad Fadly “AFM” Masturoh.

Sebagai sebuah tim dengan kekuatan wonderkid yang menjanjikan, EVOS memang masih mengandalkan popularitas yang dibangun oleh anak-anak Divine saat ini dari Divisi Free Fire. Namun, jika kita melirik ke Immortal, di sana juga banyak hal yang menjanjikan mulai dari Rasyah, Jujunn, Arull, Mannz hingga yang terbaru didatangkan, Razz.

Afm sendiri sudah menjadi analis EVOS Esports bersamaan dengan hadirnya tim Immortal sebagai tim ke dua (lapis dua) EVOS di scene kompetitif Free Fire. Kala itu, ia mengaku jika Rasyah dan Zaack merupakan buah didikannya yang paling berkesan baginya selama menjadi analis.



Perpindahan pemain dari EVOS ke ONIC pun juga dapat dikatakan merupakan satu fenomena yang cukup langka. Tak heran, publik tentu masih ingin mengetahui detail daripada perpindahan sang wonderkid ke ONIC Olympus. Apakah ia benar-benar memberi dampak yang cukup signifikan?

Lantas, bagaimana pula perasaan Afm yang harus merelakan Zaack pergi ke ONIC Olympus? Simak ulasan ONE Esports berikut ini.


EVOS Esports lepas Zaack ke ONIC, inilah tanggapan AFM selaku analis

Ditemui usai acara press-conference EVOS Esports x AXIS Indonesia, EFC Pro Series di EVOS ITF, Fatmawati, Jakarta Selatan (14/7). Ahmad Fadly “Afm” Masturoh selaku pelatih dari tim EVOS Immortal dan analis EVOS Divine memberikan tanggapannya terkait perpindahan Zaack dari EVOS ke ONIC beberapa waktu yang lalu.

ONIC Olympus - Zaack
ONIC Zaack the latest addition of ONIC Olympus “The Wonderkid” | Kredit: ONIC Esports (Instagram)

Afm mengaku jika perpindahan tersebut benar-benar memberikan dampak pada dirinya, ia mengaku jika saat itu ia merasa bangga dan sedih melihat Zaack harus pergi.

“Kalau ditanyakan bagaimana perasaan saya, tentu saja saya merasa kehilangan. Namun di sisi lain, saya merasa bangga dan sedih melihat ia (Zaack) harus pindah tim,” ujarnya.

Menurut Afm, ia merasa bangga karena Zaack dinilainya kini sudah cukup dewasa untuk menentukan langkah kariernya di scene kompetitif. Namun di sisi lain ia merasa sedih, karena Zaack merupakan salah satu ‘anak didik’-nya bersama dengan Rasyah.

“Iya saya bangga sama dia, senang lihat anaknya ada mindset mau berkembang. Ketika dia menerima tawaran masuk ke ONIC, dia bilang ingin maju dan berkembang bersama orang-orang di sana, saya hargai itu. Selaku sosok yang pertama kali membimbing dia, saya kenal dia bagaimana dan bangga akan keputusan yang telah ia ambil,”

“Namun saya juga tentu merasa sedih, saya kehilangan salah satu adik kesayangan saya selain Rasyah. Saya harus menghargai keinginan dia untuk berkembang,” sambungnya.

EVOS Immortal
EVOS Immortal | Kredit: EVOS Rasyah (Instagram)

Mengukur potensi Razz dan harapan terhadap EVOS Immortal

Berbicara mengenai potensi sosok Razz sebagai bintang jebolan Esports Star Indonesia (ESI) Season 3 Free Fire yang sempat dilatih secara khusus di bawah pelatih EVOS Divine, Manay, Afm mengaku jika kemungkinan besar status ‘stand-in’ jadi permanen cukup besar.

EVOS Immortal
EVOS Razz as new addition EVOS Immortal | Kredit: EVOS Esports (Instagram)

“Potensi Razz saya nilai cukup baik karena ia sempat dilatih khusus kan sama bang Manay. Selama dia di Immortal juga, saya menilai ia sangat handal sebagai SC (Shoutcaller) dan Grenadier,”

“Orangnya juga mudah bergaul, ramah dan mau merangkul semua anak-anak Immortal. Cepat adaptasi bisa dibilang begitu, saya yakin dia bisa bertahan di scene kompetitif Free Fire,” ungkap Afm.


EVOS Esports - Immortal
EVOS Immortal FFIM 2021 Fall Play-Ins | Kredit: EVOS AFM (Instagram)

Di akhir pembicaraan, Ia juga mengungkapkan besar harapannya jika di FFML Divisi 2 Season 6 kali ini, EVOS Immortal bisa jadi pemenang dan melaju ke FFIM.

“Untuk Immortal, saya sih berharapnya semoga di season ini (Season 6) bisa menjadi juara FFML Divisi 2 dan bisa melaju bermain ke FFIM,” pungkasnya.

BACA JUGA : FFML Ladies Series 2022: Daftar tim peserta dan roster