Map Alpine Free Fire resmi dijadikan sebagai map scene kompetitif untuk musim yang akan datang baik di scene regional, maupun scene internasional.

Resmi diluncurkan dari tahun 2021, map bertemakan daerah padang rumput + bersalju ini sebenarnya cukup potensial untuk dijadikan sebagai map kompetitif. Namun, Garena masih tetap berpegang pada ‘rule of three map’ dimana hanya menggunakan Bermuda, Kalahari dan Purgatory.

Potensi yang tersimpan di dalam map Alpine sangatlah besar, secara harafiah memang kondisi map ini cukup besar kurang lebih sebanding dengan map seperti Bermuda atau Kalahari. Uniknya, di map ini terdapat dropzone yang bersalju tepatnya di pojok kiri atas map.



Di samping map bersalju, map Alpine juga memiliki keunikan tersendiri dimana terdapat berbagai kendaraan unik di dalamnya seperti Kapal Laut (di Docks) dan juga Helikopter (di Vintage). Selain itu Alpine juga hadir dengan keunikan tersendiri dimana ada spot yang memiliki lapangan basket di dalamnya (di Stadium).

Berbagai hal tersebut kini akan menjadi sajian utama dalam setiap scene kompetitif yang secara resmi akan digunakan pada FFML S6 Divisi 2 nantinya kemudian berlanjut ke FFML S6 Divisi 1 dan seterusnya untuk FFIM hingga FFWS 2022 November mendatang.


Map Alpine Free Fire resmi masuk scene kompetitif, doa Legaeloth dikabulkan Garena?

Sehubungan dengan diresmikannya map Alpine Free Fire yang kini akan digunakan sebagai map utama scene kompetitif regional maupun internasional, hal itu akan berdampak pada sistim rotasi map dalam scene kompetitif yang sudah berjalan.

Bila selama ini scene kompetitif Free Fire menggunakan 3 map dengan rotasi 6 map dalam satu hari permainan (match day), dengan adanya Alpine sebagai map ke-4 artinya scene kompetitif Free Fire dipastikan menggunakan 8 map dalam satu match day.

Hal ini sontak mengingatkan kita akan masukan dari Richard “Legaeloth” Manurung sebagai kapten tim RRQ Kazu dan eks-kapten Timnas Garuda Free Fire SEA Games 2021. Legaeloth pernah berpesan bahwa pihak official harus ‘memperpanjang’ durasi turnamen resmi.

Walau mungkin match day tidak berubah tetap berlaku dalam satu hari, setidaknya ada perubahan karena buah ucapan dari sang kapten. Dulunya hanya 6 round, kini diperpanjang menjadi 8 round dan hal itu sudah cukup mempengaruhi meta scene kompetitif kedepannya.

SEA Games 2021 - Free Fire
Richard “Legaeloth” Manurung | Kredit: PBESI

Map Alpine Free Fire sendiri sudah digunakan secara resmi oleh 3rd party organizer yakni UPoint Esports dalam UPoint Esports Competitive Series (UECS Season 7) dimana Alpine resmi mereka tambahkan jadi map yang digunakan namun tetap menggunakan model 6 round dalam 1 match day.

Kita tunggu saja nanti bagaimana perkembangan kehadiran map Alpine Free Fire di scene kompetitif ya Survivors, apakah kalian termasuk pecinta map Alpine?

BACA JUGA : Senjata andalan EVOS MR05, tiru rusher terkuat di dunia sekarang!