Tim dengan dua gelar juara dunia, EVOS Phoenix saat ini mungkin masih digadang menjadi penantang kuat di FFSI 2023 (Free Fire SEA Invitational). Tim yang dipimpin oleh veteran, Wattipon “D_Long” Ngamrod itu bahkan dijuluki sebagai ‘Timnas Bumi’ alias tim yang kuat dan rasanya sulit dikalahkan.

Kendati demikian, saat ini tampaknya EVOS Phoenix tak lagi ‘kebal’ dibanding periode dua tahun masa superioritas mereka di scene kompetitif Free Fire dunia. Perlahan regenerasi jawara dunia baru hadir di scene, dari Thailand atau region lainnya.

Terakhir kali, tim asal Thailand Attack All Arround dan juga HQ Esports asal Vietnam jadi jawara dunia baru baik di FFWS 2022 Sentosa dan FFAC 2021. Sampai sekarang, tim asal Indonesia masih belum berbicara banyak.

EVOS Phoenix, EVOS Esports, FFWS 2022 Bangkok, Free Fire
Kredit: FF Esports ID

Kita mungkin sempat berharap besar pada EVOS Divine, SES Alfaink hingga RRQ Kazu atau GPX beberapa wakil Indonesia yang diketahui terakhir kali bertarung di scene kompetitif Free Fire dunia.

Namun sekarang, harapan baru tampaknya telah hadir. Dan salah satunya, diyakini mampu menjadi penangkal bagi tim terkuat di FFSI 2023, EVOS Phoenix. Siapakah tim Indonesia yang mampu menjegal ‘Timnas Bumi’ nantinya?


Bukan juara FFML, MORPH Team jegal EVOS Phoenix dua kali di scrim perdana FFSI 2023

MORPH Team, FFSI 2023. FFML Season 7, FFML, Free Fire
Kredit: Lorenz

Sebuah fakta mengejutkan hadir dari MORPH Team, tim yang finis di posisi ke-3 FFML Season 7 di mana menurut Bang Fayad pada scrim perdana FFSI 2023, mereka berhasil menjadi tim Indonesia yang makro gameplaynya menyaingi tim-tim region Vietnam dan Thailand.

“SBTC Esports itu level makro-nya di atas rata-rata tapi saya kagum MORPH hasilnya paling atas. Tak hanya MORPH, tim-tim Indonesia (semua) ada di atas,” ucap Fayad dalam konten melalui kanal YouTube milik Adji Sven.



Bang Fayad mengungkap fakta menarik dari scrim perdana FFSI 2023. Salah satunya adalah MORPH berhasil menjegal EVOS Phoenix sampai dua kali.

“Itu masih scrim pertama tidak bisa menjadi patokan. Lorenz mungkin tidak memberi tahu, mereka dua kali menang lawan EVOS Phoenix. Amazing, saya nonton (sampai) berkali-kali,” tambah dia.

Menurut Bang Fayad, letak kekuatan MORPH Team ada pada pemain baru mereka, Kojaa dan langkah sang pelatih yakni Lorenz sudah tepat.

Kredit: MORPH

“Timnya Lorenz masukin Kojaa (dengan) mencadangkan Piw adalah sebuah langkah yang baik,” ungkap Fayad.

“Piw kurang apa? Kojaa keluar dari ECHO, direkrut (ke MORPH) karena sesuai dengan filosofi Lorenz yang detail dengan taktik ditambah visi sang pemain yang bagus, gokil.”


Penjelasan Lorenz terkait cara menjegal EVOS Phoenix

ONE Esports menghubungi pelatih MORPH Team, Laurensius “Lorenz” terkait kebenaran yang disinggung oleh Bang Fayad. Lorenz membenarkan hal tersebut dan menjelaskan mengapa mereka menjegal EVOS Phoenix.

Kredit: MORPH

“Benar, di scrim perdana FFSI kami bertemu EVOS Phoenix sebanyak 2 kali di map Bermuda round 1 dan round 5. Kami selalu memenangkan pertarungan melawan mereka di early game,” ucap Lorenz kepada ONE Esports eksklusif.

“Sebenarnya kami ingin mengambil drop zone Clock Tower karena sebelum scrim FFSI kami melakukan mapping dan di sana kosong. Sepengetahuan kami, EVOS Phoenix itu biasa drop di Peak, jadi kami pun tidak menyangka ada mereka di sana.”

Menurut Lorenz, cara terbaik untuk menghadapi EVOS Phoenix adalah mengungguli mereka di early game dan sebuah nilai plus, mereka belum dikenali oleh DLong cs.

Screenshot by MORPH Lorenz

“Cara kami meredam mereka mungkin karena kami bermain dengan percaya diri. Mereka belum tahu kemampuan kami dan kami mempunyai komunikasi yang baik pada saat early game. Kami bermain dengan eksekusi cepat dan efektif,” pungkas dia.

Walau masih unggul di scrim, namun hal positif ini perlu dikembangkan bagi tim lainnya juga agar Indonesia bisa berjaya di FFSI 2023 mendatang.

Ikuti akun resmi ONE Esports di FacebookInstagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.

BACA JUGA : Jadwal FFSI 2023, format, hasil pertandingan dan cara menonton