Mantan pemain Dota 2 profesional dan caster, Kyle Freedman, selalu menjadi yang terdepan menyuarakan kekecewaan atas sikap Valve yang seakan-akan menelantarkan Dota Pro Circuit (DPC) dan keberlangsungan scene kompetitif Dota 2.

Dalam podcast esports ‘We Say Things’ bersama Shannon “SUNSfan” Scotten and Troels “syndereN” Nielsen baru-baru ini, ia kembali mengkritik keputusan Valve. Kyle mengatakan bahwa langkah Valve untuk membantu turnamen online dengan menyumbangkan sejumlah uang hadiah tidaklah cukup.

Valve mengumumkan bahwa mereka berencana untuk mendukung turnamen online dalam beberapa bulan mendatang, seperti memberikan Beyond the Summit dana tambahan untuk turnamen Dota Summit 13 Online mendatang. Tetapi Kyle dan mayoritas orang di komunitas setuju bahwa ini bukanlah solusi yang akan membantu kancah persaingan Dota 2 dalam jangka panjang.

Saat ini, banyak yang merasa Valve tidak berkomitmen dan hanya berusaha menunda waktu sampai DPC dapat kembali digelar. Mereka merasa itu hanyalah upaya menambal kebocoran, bukal memperbaiki kerusakan di scene Dota 2 saat ini.



“Aku tidak ingin scene kompetitif hanya diberi ikan,” kata Kyle. “Saya ingin kami bisa memancing sendiri. Sekarang, Valve memiliki semua perahu dan semua pancingannya. Saya tidak ingin ikan dari perahu mereka. Saya ingin memiliki perahu sendiri, perahu Dota, yang dapat dinaiki semua orang di Dota agar kita bisa memancing, menjual ikan, dan membeli perahu yang lebih besar untuk mendapatkan lebih banyak ikan.”

Analogi yang Kyle rujuk adalah pepatah lama yang mengatakan “jika kalian memberi seseorang ikan, dia akan diberi makan selama sehari, tetapi mengajarinya memancing akan memberinya makan seumur hidup”.

Tidak ada solusi mudah untuk masalah Dota 2 saat ini. Meskipun Valve telah memberikan bantuan keuangan kepada turnamen, tetapi sebagian besar tim Amerika dan Asia Tenggara tidak akan terbantu untuk mempertahankan tim, terutama mereka yang tidak memiliki sponsor besar. Contoh terdekatnya adalah Geek Fam yang langsung bubar tidak lama setelah mereka memenangkan ONE Esports Dota 2 SEA League.

Valve atau figur besar lainnya di Dota perlu berusaha mencari solusi yang dapat membantu pemain, tim, dan event untuk terus berjalan tanpa bergantung pada DPC dan Internasional. Tapi sekarang, semuanya masih berada di area abu-abu tanpa kepastian yang jelas.

BACA JUGA: Seluk beluk Underlord, hero Dota 2 dengan winrate tertinggi di patch 7.27 d