Dengan berakhirnya Group Stage, ONE Dota 2 Singapore World Pro Invitational berlanjut pada tahap Main Event dari turnamen.

Seri pada hari pertama menampilkan kejutan ketika Gambit Esports mengungguli Alliance dengan kemenangan 2 seri tanpa balas.

Game 1

Untuk memulai pertandingan, Alliance memilih Viper sebagai pilihan pertama untuk Nikolay “Nikobaby” Nikolov dan Brewmaster untuk Neta “33” Sharipa. Mereka menutup fase draft pick dengan dua support kuat yang terdiri dari Ogre dan Earth Shaker untuk Adrian “Fata” Trinks dan Simon “Handsken” Haag.

Sementara itu, Gambit memutuskan untuk menggunakan kombo Naga Siren dan Disruptor untuk Kiyalbek “dream`” Tyairov dan Artiom “fng” Barshack. Dua pilihan terakhir mereka adalah Puck untuk Maxim “Shachlo” Abramovskikh dan Life Stealer pada Danil “gpk” Skutin.

Ogre Magi dan Earthshaker tandem Alliance mulai berkeliaran di sekitar map lebih awal, dan ini menyebabkan pick-off mudah bagi tim Eropa. Handsken mampu melancarkan Fissures akurat yang memotong jalan keluar untuk lawan mereka.

Gambit membalas dengan manjatuhkan Viper Nikobaby di top lane dengan rotasi empat hero.

Gambit berusaha mempertahankan permainan agresif mereka, tetapi ketika Linus “Limmp” Blomdin Tiny bergabung dengan team fight, pasukan CIS terpaksa harus mundur.

Aliance mencoba untuk membunuh Roshan dengan cepat, namun Gambit memaksa Alliance untuk lakukan team fight. Handsken hanya bisa mendaratkan Echo Slam-nya pada gpk, yang memberikan kesempatan terbuka bagi Gambit untuk memenangkan team fight.

Gold dan experience yang dipimpin Gambit terlalu banyak untuk ditangani oleh Aliance dan Viper Nikobaby berjuang untuk mengejar ketinggalan gold di seluruh permainan. Setelah dua hero Aliance mati tepat di luar base Dire, Gambit lakukan push untuk mengakhiri permainan.



Game 2

Untuk game dua, Alliance memutuskan untuk menggunakan Ogre Magi dan Tiny sebagai dua pick pertama mereka. Kemudian mereka menyelesaikan draf mereka dengan Anti-Mage untuk Nikobaby. Sementara itu, Gambit memilih Doom Bringer di pick pertama. Kemudian, mereka memilih Puck untuk gpk di midlane, bersama dengan Lone Druid dan Morphling untuk pick core hero terakhir mereka.

Mirip dengan game satu, Alliance mendominasi fase laning. Tri-lane di jalur bot Alliance juga membantu Nikobaby mencapai puncak grafik jumlah gold.

Kedua tim silih berganti menyerang hingga pertandingan melewati batas 10 menit. Tapi, tekanan mulai meningkat untuk Nikobaby, yang akhirnya menjadi satu-satunya hero di pasukan Aliance dengan item tingkat tinggi.

Gambit mampu memecahkan kebuntuan setelah pertarungan tim yang luar biasa di jalur tengah ketika Anti-Mage Nikobaby masuk ke garis depan. Ini memberi Danial “XSvamp1Re” Alibaev Doom Bringer kesempatan yang sempurna untuk melancarkan skill ultimate untuk menjatuhkan hard carry Aliance.

Gambit benar-benar menghancurkan sisa hero Alliance, sementara Nikobaby yang merupakan damage dealer utama tim Radiant menunggu untuk respawn dengan Aegis of the Immortal-nya. Setelah memenangkan pertarungan tim yang meyakinkan di dalam hutan Dire, Gambit langsung menyerang pangkalan Radiant dan menyelesaikan pertandingan.

Dengan kemenangan 2-0 mereka, Gambit berhasil amankan posisi 3 besar di turnamen. Gambit akan menghadapi pemenang pertandingan Upper Braket berikutnya antara Evil Geniuses dan Team Secret.

Sementara itu, Alliance turun ke Lower Bracket di mana mereka menunggu pemenang pertandingan Virtus Pro vs Natus Vincere.

BACA JUGA: ONE Esports jadi tuan rumah turnamen major terakhir di DPC 2019-2020