Jesse “JerAx” Vainikka adalah salah satu pemain Dota 2 paling sukses. Pencapaian terbaiknya adalah memenangkan kejuaraan dunia The International secara berturut-turut bersama OG.

Kesuksesan tersebut membuat JerAx mengantongi pendapatan senilai US$5 juta. Namun, ia mengatakan bahwa puncak kariernya sebagai pemain terjadi di The Manila Major 2016, bukan di TI8 dan TI9.

Pemain asal Finlandia berusia 30 tahun tersebut keluar dari masa rehatnya di awal musim ini dan bergabung bersama Evil Geniuses (EG). Di bawah bendera EG, JerAx berhasil lolos ke ESL One Stockholm Major. Sayangnya pencapaian mereka di turnamen tersebut tidak memuaskan.



JerAx mengenang saat-saat bermain di The Manila Major 2016

SirActionSlacks interviews Team Liquid JerAx
Kredit: PGL

Saat berada di lokasi Stockholm Major, JerAx bergabung dengan John “johnxfire” Nathan Fernandez dan Mike “MLPDotA” Le Phoenix sebagai tamu podcast Dota 2 mereka.

Ketika ditanya oleh komentator Filipina “johnxfire”, apa kenangan favoritnya di Asia Tenggara, sang pemain mengatakan bahwa The Manila Major adalah yang paling berkesan baginya.

“Manila Major adalah masa-masa yang sangat mengasyikkan,” katanya. “(Momen) Itu jelas merupakan puncak dari karir saya.”

JerAx yang kala itu bermain untuk Team Liquid mengatakan bahwa The Manila Major merupakan kemajuan besar dalam hal akomodasi tempat turnamen dan bagaimana para pemain diperlakukan.

“Scene esports Dota 2 mulai menjadi lebih profesional,” ungkapnya. “Itu sangat terlihat, dan para penggemar Filipina benar-benar gila.”

Meski sudah tujuh tahun berlalu, JerAx masih ingat betapa riuh dan semangatnya para fans Filipina di The Manila Major.

“Yang paling berkesan adalah saat-saat naik ke panggung, mereka terus berteriak-teriak,” katanya. “Mereka tidak berhenti berteriak.”

Bahkan sebelum dia sampai di panggung, para penggemar Filipina sudah bersorak untuk tim dan pemain favoritnya.

Capitalist and Nahaz say The Manila Major was the best esports event they've attended
Kredit: Capitalist and Nahaz

Dua host Dota 2, Alan “Nahaz” Bester dan Austin “Cap” Walsh, yang juga terlibat di event tersebut mengatakan bahwa The Manila Major adalah turnamen terbaik yang pernah mereka ikuti.

Tepat setelah ESL One Stockholm Major berakhir, Evil Geniuses dan JerAx memutuskan untuk berpisah. Kini sang pemain dipastikan tidak berpartisipasi di The International 2022 karena Valve telah mengumumkan tidak akan ada kualifikasi terbuka tahun ini.

JerAx belum mengutarakan rencana masa depannya, apakah bergabung dengan tim lain atau dia akan kembali rehat. Mari kita nantikan apa kelanjutan dari kisah karier JerAx.

Ikuti kanal resmi ONE Esports Indonesia di InstagramFacebook dan TikTok untuk mendapatkan berita, panduan, dan highlight Dota 2 lainnya.

BACA JUGA: TI11 di Asia Tenggara is real! Singapura jadi tuan rumahnya