Counter-Strike merupakan salah satu game paling populer di dunia. Bahkan scene esports dari seri Counter-Strike: Global Offensive (CS: GO) masih terus bertahan, meski game FPS ini sudah hampir berusia 10 tahun.

Hingga saat ini, CS: GO merupakan nomor esports yang masih ramai dimainkan di seluruh dunia. Turnamen-turnamen besar dari scene inipun masih terus dihelat, dengan prizepool terbilang fantastis. Namun, saat ini popularitas dari game besutan Valve ini sudah mulai menurun.

Kehadiran Valorant benar-benar menjadi ancaman utama bagi CS: GO. Ada banyak pro player dari CS: GO yang kini memilih untuk banting stir ke Valorant, meski sebagian besar di antara mereka adalah player yang posisinya sudah makin tersingkir oleh generasi yang lebih muda.

Meski scene esportsnya masih begitu hidup, di mata salah satu streamer papan atas dunia, Shroud, game CS: GO sudah begitu tidak bersahabat, tertuama bagi player komunitas dan publik. Hal ini terkait masalah cheater yang tak kunjung mampu dibasmi oleh Valve, meski dalam beberapa waktu terakhir tidak terjadi di scene kompetitif.

Hal inilah yang membuat Shroud kini malas untuk memainkan CS: GO, meski game ini telah mengangkat nama dirinya saat masih menjadi pemain profesional dan terus berlanjut di dunia streamer.

“Saya ingin sekali bermain CS: GO, jika game ini benar-benar bagus. Keindahan Valorant terletak pada aksesibilitasnya. Anda bisa masuk, pergi, dan memainkan gaya bermain Anda. Bisa bersenang-senang atau kesulitan, tetapi setidaknya Anda tahu tidak akan menjadi korban cheater,” ucap Shroud dalam siaran streaming-nya.



Shroud mengatakan bahwa hal ini sering kali ia alami. Ketika ia tengah ingin bersantai dan masuk ke matchmaking CS: GO, dia mendapatkan gempuran serangan dari para cheater yang menggunakan aimbot, spinbot, dan wall hack.

Menghadapi hal ini, Valve pun bukan tinggal diam. Mereka terus berusaha untuk mengatasi para cheater yang berkeliaran di CS: GO. Namun, hingga saat ini hasilnya belum terlihat, terlebih para cheater selalu mampu menemukan jalan lain untuk melakukannya.

BACA JUGA: Setelah 3 tahun menghilang, turnamen CS: GO ini kembali hadir di Asia-Pasifik