EVOS Legends gagal playoff di MPL ID S10 masih menjadi bahan pembicaraan di seluruh pencinta MLBB. Tak hanya di Indonesia, Filipina sampai Malaysia pun diyakini menjadikan ini perbincangan.

Bagaimana tidak, kredibilitas EVOS Legends di dunia kompetitif Mobile Legends sudah begitu kental. Menjadi satu-satunya tim Indonesia yang punya semua trofi resmi MLBB dari MDL, MPL, dan M1 menjadikan tim ini memiliki basis fans luar biasa besar.

EVOS Legends
Kredit: MPL ID

Tak ayal sejarah buruk yang terjadi di season 10 membuat banyak orang mempertanyakan kualitas EVOS Legends. Apalagi ini adalah season ketiga beruntun mereka gagal juara liga, setelah terakhir terjadi di season 7.

Ketiadaan para senior dan untuk pertama kalinya membawa skuad yang mayoritas muda ke MPL ternyata tak berujung baik. Hasil ini juga kian mengukuhkan fakta bahwa tiga juara M Series semuanya pernah merasakan gagal playoff. Mulai dari Bren Esports, Blacklist International, dan akhirnya EVOS.

Duckeyy turut berkomentar soal masalah EVOS Legends

ONE Esports mendapat kesempatan untuk sedikit menanyakan kondisi EVOS kepada pelatih Bren Esports yang juga mantan bagian dari EVOS Legends, Duckeyy.

Memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Macan Putih, juga Zeys, Duckeyy berkomentar tentang pengalaman yang terjadi di Bren dan sekarang dialami oleh EVOS.

Mobile Legends, Bren Esports, M2

“Ketika pondasi tim melemah seperti yang terjadi pada Bren Esports setelah M2 dan sekarang EVOS Legends, masalah memang akan datang. Ada beberapa faktor yang membuat ini terjadi,” katanya eksklusif.

“Contohnya tekanan akan menjadi salah satu faktor terbesar para rookie atau pemain baru yang harus mengisi tempat para pemain lama. Masalah lain adalah tentang chemistry, atmosfer, dan lain-lain.”



“Bagi saya pribadi, masalah terbesar EVOS Legends season ini adalah mereka terus menggonta-ganti pemain. Saya sudah merasa bahwa strategi seperti itu sulit dilakukan sejak dua musim ke belakang. Beberapa tim pun mengalami masalah yang sama ketika mengganti pemain,” papar dia.

Zeys dikritik habis, Duckeyy mungkinkah jadi suksesor?

Salah satu sosok yang dikambinghitamkan pada kegagalan EVOS adalah Zeys. Kritikan bertubi datang kepadanya, terutama di media sosial.

Entah karena dia mengiyakan soal keputusan manajemen memilih roster, ataupun terkait turun naiknya pemain di MDL-MPL. Namun, memecat Zeys atau sang pelatih mengundurkan diri rasanya bukan pilihan bijak.

Masalah Zeys, mlbb, Mobile Legends, Zeys, Age, EVOS Legends, MPL ID S10
Kredit: ONE Esports

Belajar dari pengalaman Duckeyy tetap dipertahankan Bren setelah dua musim Bren gagal ke playoff pasca M2. Baru musim ini dia kembali membawa tim tersebut ke playoff.

“Orang-orang akan menyalahkan sosok yang dirasa paling mudah mereka salahkan. Tapi mereka tak mengerti bagaimana cara kerja di tim esport itu sendiri. Ada beberapa perubahan yang terjadi pada setiap tim untuk terus bisa berjalan dan kita tak akan pernah mengerti kecuali menjadi bagian di dalamnya,” kata Duckeyy.

“Saya pernah menjadi target operasi di media sosial dengan hujatan luar biasa karena gagal lolos playoff dua season beruntun. Tidak mudah bagi pelatih melihat timnya kalah, membuat kami pasti banyak pikiran. Saya berterima kasih kepada Bren Esports karena masih percaya sampai sekarang. Kadang Anda menang, kadang Anda kalah,” tambah dia.

“Saya menjadi suksesor Zeys? mungkin, hahaha,” jawab Duckeyy setengah bercanda.

Duckeyy mungkin hanya bercanda, tapi tak ada yang tak mungkin. Terlepas dari Steven Age-lah sosok yang paling berpeluang menggantikan Zeys jika dia benar-benar cabut.

BACA JUGA: REKT: Cuma ada 1 player yang punya ‘otak’ di EVOS Legends