Beda shonen dan seinen di anime tak semua orang tahu. Padahal ini begitu krusial terutama sebelum menikmati ribuan anime yang beredar di platform yang ada.
Sebagian besar orang menganggap tak ada aturan khusus nonton anime. Faktanya, banyak anime yang sebenarnya ditujukan untuk orang-orang berusia 18 tahun ke atas, tapi malah ditonton oleh anak-anak.

Faktanya, tiap kategori manga maupun anime sudah ada catatan bahwa itu jenis Shonen atau Seinen. Mungkin kata-kata ini terdengar umum, tapi tak semua orang tahu arti dari istilah tersebut.
Sebenarnya beda shonen dan seinen di anime begitu krusial untuk dimengerti. Bahkan tipe anime shonen dan seinen pun cukup banyak yang berbeda signifikan.
- Bocor di manga Blue Lock! Gameplay Isagi Yoichi serupa pemain Real Madrid
- Apa itu isekai dan mengapa anime identik dengan ini?
Beda shonen dan seinen di anime
Beda shonen dan seinen di anime lebih ke target audience. Shonen ditargetkan untuk anak-anak muda di kisaran usia 12-18 tahun. Sedangkan anime seinen lebih ke arah 18 tahun ke atas.

Hal ini berpengaruh pada konten di anime itu sendiri. Shonen biasanya terfokus akan action, petualangan, dan komedi. Sedangkan pada seinen biasanya akan dimasukkan unsur yang lebih dewasa seperti politik dan lainnya.
Hukum ini sebenarnya tak baku. Beda shonen dan seinen di anime terbilang tipis karena ada saja faktor kedewasaan pada shonen dan komedi serta cerita ringan di seinen.

Contoh anime shonen
- Naruto
- One Piece
- Dragon Ball
- Bleach
- My Hero Academia
Contoh anime seinen
- Attack on Titan
- Berserk
- Vinland Saga
- Monster
- Gantz
Ikuti akun resmi ONE Esports di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan kabar terkini esports, hasil pertandingan, gosip transfer dan update harian lainnya.
BACA JUGA: 5 situs nonton anime sub indo legal, daftar super lengkap!